Keistimewaan Anak Berkebutuhan Khusus dalam Mengembangkan Bakat dan Kreativitas di Dunia Pendidikan

Setiap manusia terlahir dengan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Anak berkebutuhan khusus merupakan seseorang yang memiliki keterbatasan fisik ataupun mental dalam jangka waktu yang lama. Seringkali masyarakat memandang anak berkebutuhan khusus dianggap sebagai anak atau masyarakat yang tidak produktif karena tidak mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab sehingga hak-haknya seringkali diabaikan. UU No. 4 Tahun 1997 dimana difabel seharusnya memiliki akses yang setara dalam kehidupan sosial dan politik, pendidikan, kesejahteraan sosial, medis, pekerjaan, serta akses dan layanan-layanan umum, sehingga berdasarkan UU tersebut maka di mata hukum difabel atau anak berkebutuhan khusus mempunyai hak yang sama dengan orang lain (Setyaningsih dkk, 2016).

Siswa yang memiliki kebutuhan khusus wajib memiliki kesempatan yang sama dalam hal pendidikan. Kecacatan bukan menjadi halangan bagi anak berkebutuhan khusus untuk terus berkarya dan berkreasi dalam bidang seni, olahraga, dan bidang lainya. Seorang guru hendaknya dapat memberikan bimbingan dan pemberian intervensi secara khusus apabila telah mengetahui potensi bakat yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus. Guru berperan untuk menentukan kualitas pendidikan inklusif dan menjalin interaksi antara guru dengan siswa, sehingga dapat membuat lingkungan kelas yang baik dan menyenangkan agar pengembangan potensi bakat dapat maksimal. Pemberian motivasi dan semangat yang tinggi dapat mendorong anak untuk lebih giat dan mengembangkan kreativitasnya dan membuat prestasi. Selain dukungan dari guru, untuk menumbuhkan kreativitasnya maka anak juga perlu dukungan dari orangtua yang memberi kebebasan pada anak dan mengajak anak untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat mengembangkan bakatnya seperti memperbaiki mainan, membuat kerajinan tangan, dll.

Bidang olahraga, bidang seni, bidang linguistik, bidang logis matematis, tilawah, dan memasak merupakan jenis-jenis bakat yang dimiliki anak berkebutuhan khusus. Sebagai contoh dalam bidang seni, anak berkebutuhan khusus memiliki bakat melukis, mendekorasi ruangan, dan membuat kerajinan tangan. Dalam bidang olaharaga, bulu tangkis, sepak bola, dan karate juga merupakan bakat yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus. Dalam siaran televisi maupun sosial media banyak sekali anak berkebutuhan khusus yang mengikuti lomba tilawah dan olimpiade seperti catur. Hal tersebut membuktikan bahwa anak berkebutuhan khussus memiliki keistimewaan berdasarkan potensi bakat dan kreativitas yang dimiliki, sehingga dapat memberikan manfaat dan prestasi bagi anak tersebut. Maka dari itu peran dari guru, orangtua, lingkungan keluarga, serta sekolah hendaknya selalu memberikan dorongan dan motivasi agar anak dapat selalu mengembangkan potensi bakat yang dimilikinya.


Daftar Pustaka

 

Setyaningsih, R., Gutama, Th. A. 2016. Pengembangan Kemandirian Bagi Kaum Difabel.

Jurnal Sosiologi DILEMA, 31(1), 42-52.

29 Mar 2021 - 10:41:03, Anggi Nuryanti (Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)