Penyandang Disabilitas Berharap Masuk Prioritas Vaksinasi Covid

Gambar -

SUKOHARJO, KRJOGJA.com – Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo terkait pendataan sasaran vaksinasi virus Corona. Para penyandang disabilitas berharap mereka bisa masuk prioritas sasaran penerima vaksin virus Corona seperti halnya lainnya. Sampai sekarang vaksinasi virus Corona belum diberikan pada penyandang disabilitas di Sukoharjo.

Ketua Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo Edy Supriyanto, Senin (7/6/2021) mengatakan, Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo berharap anggotanya yang merupakan penyandang disabilitas di Kabupaten Sukoharjo mendapatkan hak sama menjadi sasaran vaksinasi dan memperoleh vaksin virus Corona seperti halnya orang lain pada umumnya. Hal tersebut karena bentuk keadilan serta banyaknya desakan dari anggota meminta vaksin virus Corona. Sebab para penyandang disabilitas di Sukoharjo juga khawatir tertular karena sekarang masih pandemi virus Corona.

Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo sudah berkoordinasi dan diminta oleh DKK Sukoharjo melakukan pendataan terhadap penyandang disabilitas yang akan dijadikan sasaran vaksinasi virus Corona. Pendataan dilakukan secara menyeluruh di 12 kecamatan dengan harapan data yang didapat valid. Sistem pendataan tersebut juga dimaksudkan agar tidak ada penyandang disabilitas tercecer tidak masuk pendataan.

Dalam pendataan di lapangan Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo mendata secara keseluruhan. Sebab penyandang disabilitas di Kabupaten Sukoharjo berasal dari berbagai kelompok usia mulai balita, anak-anak hingga orang dewasa. Data ini terus dikoordinasikan dengan DKK Sukoharjo karena berkaitan dengan kebutuhan vaksin virus Corona.

“Sedang kami data dan harapannya penyandang disabilitas juga masuk prioritas sasaran penerima vaksin virus Corona. Kami sudah berkoordinasi dengan DKK Sukoharjo,” ujarnya.

Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo menemukan saat mendata ada beberapa pertanyaan terkait teknis dan efek vaksinasi virus Corona terhadap tubuh penyandang disabilitas. Terkait hal ini Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo sudah meminta pada DKK Sukoharjo membantu memberikan penjelasan. Sebab sejak awal, Edy mengatakan, perlu penjelasan agar penyandang disabilitas bisa lebih paham dan tidak khawatir.

“Saat didata banyak pertanyaan dan ada pula penyandang disabilitas belum paham hingga belum bersedia jadi sasaran vaksinasi virus Corona. Kami proses data terhadap penyandang disabilitas yang bersedia jadi sasaran vaksinasi virus Corona. Nanti akan dibantu DKK Sukoharjo memberikan penjelasan teknis,” lanjutnya.

Edy mengatakan, Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo memang belum mendapat kejelasan terkait kapan vaksinasi virus Corona akan diberikan pada penyandang disabilitas. Meski demikian proses pendataan tetap akan terus dilakukan sebagai bagian dari persiapan vaksinasi virus Corona kedepan. Hasil pendataan ini akan disampaikan ke DKK Sukoharjo dan dijadikan dasar pengajuan vaksin virus Corona ke pemerintah pusat.

“Kami memaklumi sampai sekarang penyandang disabilitas di Sukoharjo belum menjadi sasaran vaksinasi virus Corona. Sebab belum ada stok vaksin virus Corona dan jadwal vaksinasi dari pemerintah pusat. Tapi paling tidak sudah ada data nanti dari kami dan dijadikan dasar pelaksanaan vaksinasi virus Corona seperti halnya orang lain yang sekarang sudah menerima vaksin virus Corona,” lanjutnya.

Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo akan melakukan sosialisasi kepada penyandang disabilitas bersama DKK Sukoharjo terkait vaksin virus Corona dan protokol kesehatan. Sebab sekarang pandemi virus Corona belum berakhir dan kasus juga masih terjadi di Sukoharjo.

Kepala DKK Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan, proses vaksinasi virus Corona masih berjalan di Kabupaten Sukoharjo dengan sasaran tenaga kesehatan, tenaga pendidik guru di sekolah yang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM), pelayan publik, lanjut usia (lansia), pedagang Pasar Jamu Nguter. Vaksinasi virus corona belum dilaksanakan kepada sasaran lainnya. Hal ini sesuai dengan kebijakan langsung dari pemerintah pusat.

“Sasaran vaksinasi virus Corona dilakukan sesuai kebijakan pemerintah pusat. Namun demikian proses pendataan terhadap sasaran penerima vaksin virus Corona tetap berjalan. Pendataan ada dari pedagang pasar tradisional termasuk penyandang disabilitas. Pelaksanaan kepada mereka menunggu kebijakan pemerintah pusat,” ujarnya.

Yunia menjelaskan, untuk penyandang disabilitas proses pendataan dilakukan DKK Sukoharjo dengan melibatkan Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo. Keterlibatan tersebut dilakukan mengingat pihak Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo yang paham dan mengetahui jumlah serta sebaran penyandang disabilitas di Kabupaten Sukoharjo di 12 kecamatan.

“Kondisi penyandang disabilitas yang tahu dari pihak paguyuban. DKK Sukoharjo juga ikut mendampingi pendataan tersebut dan memberikan sosialisasi,” lanjutnya. (Mam)













24 Jul 2021 - 03:49:21, Danar Widiyanto, krjogja.com