10 Tahap Mengajari Anak Autis
Masih
banyak orang yang belum memahami cara melatih dan mengajari anak autis. Namun,
bagi Anda orang tua dengan anak autis Direktur The Autism Initiative di
Mercyhurst University, Profesor Bradley McGarry memberi trik.
memberikan beberapa tahap singkat yang dapat diterapkan untuk mengajar di hadapan anak autis.
1. Buatlah suasana yang kondusif
Membuat
suasana belajar mereka menjadi nyaman dan menyenangkan. Misalnya dengan
menggabungkan alat-alat yang dimodifikasi untuk mereka dengan peralatan rumah. Hal itu dapat
membuat mereka menjadi terbiasa dengan alat tersebut.
Anda
juga bisa menambahkan stiker atau hadiah buat mereka di meja tersebut untuk
membuat anak lebih semangat untuk menyelesaikan tugasnya.
2. Atur
waktu belajar yang baik
Berikan
rutinitas yang harus anak lakukan secara terus menerus. Beri tahu anak apa-apa
saja yang akan dilakukan selama hari itu. Cara ini dapat membuat melatih mereka
memiliki tanggung jawab pada jam tertentu.
“Kita bisa mengajak mereka mengikuti waktu
yang kita buat. Bukan kita yang mengikuti waktu mereka,"
3.
Carilah cara berbicara yang efektif
Ajari
mereka untuk menjawab sesuatu menggunakan gestur. Berikan juga mereka
pertanyaan terbuka agar dia terbiasa untuk menjelaskan.
4. Learn
from The Learner
Anda
juga perlu untuk memperhatikan mereka dapat memahami kemampuannya. Terdapat
beberapa jenis cara belajar seseorang seperti ada lebih senang dengan visual,
verbal, logika, atau musik.
Jika
Anda sudah mengetahuinya, maka Anda bisa menggunakan cara belajar yang efektif
sesuai dengan apa yang mereka sukai.
5.
Terima ketidakmampuan mereka tetapi jangan biarkan itu mendefinisikan mereka
Menerima
ketidakmampuan mereka bukan berarti membiarkan hal tersebut menjadi penghalang
bagi Anda untuk mendidik mereka. Jangan gunakan itu sebagai kekurangan dari
sang anak, tetapi gunakan sebagai kelebihan.Selalu berikan suport yang positif.
6.
Adaptasi proses belajarnya, bukan kurikulumnya
Jangan
mengadaptasi kurikulum yang ada tetapi adaptasi proses belajarnya. Jangan
turunkan standar yang ada, karena dia tidak akan mampu mencapai target jika
standar yang dibuat diturunkan terus menerus.
7. Pisahkan menjadi ke dalam beberapa tahap
Buat
hal-hal yang harus mereka pelajari menjadi beberapa tahap. Jadi, akan lebih mudah
untuk mereka mengikutinya. Anda juga bisa membuat tanda visual di beberapa
titik agar mereka dapat lebih mengerti. Misalnya dengan menempelkan gambar cara
mencuci piring di tempat cuci piring.
8. Ulang secara terus menerus
Mengulang
segala hal yang telah dipelajari selama berkali-kali. Jadi, sang anak tidak
melihat tugas-tugasnya sebagai tugas melainkan sebagai rutinitas. Jangan lupa
juga untuk memberikan mereka hadiah jika mereka berhasil menyelesaikannya.
9.
Berikan tugas dan tanggung jawab
Jangan ragu
untuk memberikan mereka tugas dan tanggung jawab. Setelah berlatih untuk
mengerjakan ini itu, berikan mereka tanggung jawab untuk melakukan sesuatu.
Mulai dari hal paling sederhana. Membuang sampah pada tempat sampah, misalnya.
10.
Modifikasi perilaku mereka
Ketika
sang anak melakukan sesuatu yang buruk dan Anda mengizinkannya, mereka akan
berpikir bahwa itu cara yang tepat untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan
dan membuka peluang mereka untuk melakukannya kembali. Misalnya, berteriak
untuk mendapatkan mainan.
“Terkadang
kita terlalu fokus terhadap sesuatu dan melupakan apa alasan di balik mereka
melakukannya,” jadi sebagai orang tua kita harus tegas dalam setiap perintah
ataupun larangan yang kita ucapkan supaya anak benar-benar paham dengan apa yg
dininstruksikan oleh orang tua.
Semoga dapat bermanfaat untuk membantu orang tua
- orang tua hebat di luar sana yang mendampingi anak-anak dengan kebutuhan
khusus.Tetap semangat dan jangan putus asa.