Bina Diri Untuk Anak Autis

Gambar - sipakdedifa

Pentingnya Bina Diri Untuk Anak Autis


Activity of daily living atau aktivitas kegiatan harian lebih dikenal dengan istilah bina diri dalam kegiatan pembelajaran anak berkebutuhan khusus autis. Bina Diri mengacu pada suatu kegiatan yang bersifat pribadi namun berkaitan dengan human relationship. Disebut pribadi karena mengandung pengertian bahwa keterampilan yang diajarkan menyangkut kebutuhan individu yang harus dilakukan secara mandiri tanpa dibantu oleh orang lain.

Bina diri merupakan kegiatan pembelajaran yang penting bagi anak autis karena hambatan yang ada pada anak autis dapat menyebabkan anak menjadi kurang mandiri dalam melakukan kegiatan manusia yang mendasar. Contohnya : mandi, gosok gigi, berpakaian, makan dan lain-lain.

Tiap anak autis memiliki kebutuhan materi yang berbeda sesuai dengan kemampuan dan kesulitan yang dimiliki. Perbedaan itu kemudian menimbulkan beragam  cara maupun metode yang digunakan untuk berlatih.

Tiap anak autis memiliki kebutuhan materi yang berbeda sesuai dengan kemampuan dan kesulitan yang dimiliki. Perbedaan itu kemudian menimbulkan beragam  cara maupun metode yang digunakan untuk berlatih.

Tujuan bina diri pada anak autis :

  1. Anak dapat memiliki keterampilan dalam mengurus diri sendiri
  2.  Anak dapat memiliki kemampuan merawat diri
  3. Menumbuhkan rasa percaya diri
  4. Mampu mengurus diri sendiri tanpa bergantung pada bantuan orang lain

Program bina diri terdiri dari beberapa aspek pengembangan yaitu:

  1. Merawat diri, seperti  makan, minum, menjaga kebersihan badan, menjaga kesehatan
  2. Mengurus diri, seperti berpakaian, menyisir rambut
  3. Menolong diri sendiri dalam artian dapat menghindar dan mengendalikan diri dari bahaya
  4. Berkomunikasi yang terdiri dari  komunikasi non-verbal, verbal atau tulisan
  5. Bersosialisasi, seperti memperkenalkan diri, pergaulan dengan anggota keluarga, teman dan anggota masyarakat. 
  6. Penguasaan pekerjaan, seperti pemeliharaan alat, penguasaan keterampilan, mencari informasi pekerjaan, mengkomunikasikan hasil pekerjaan dengan orang lain.
  7. Pendidikan seks, seperti membedakan jenis kelamin, menjaga diri dan alat reproduksi

Komponen Pembelajaran Bina Diri bagi Anak Autis

Adapun komponen yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran bina diri untuk anak autis adalah :

  • Tujuan

Tujuan pembelajaran merupakan suatu capaian yang ingin diraih melalui kegiatan pembelajaran. Tujuan dari pembelajaran bina diri harus dirumuskan sesuai dengan tingkat kemampuan dan kesulitan anak

  • Materi

Materi pembelajaran merupakan informasi yang digunakan oleh pengajar dalam melaksanakan kegiatan belajar. Perlu disiapkan materi pembelajaran bina diri jangka pendek dan jangka panjang agar pembelajaran bina diri berkesinambungan

  • Metode

Menggunakan metode atau cara dengan tidak mengabaikan hambatan yang terdapat pada setiap anak autis. Tiap anak memiliki cara yang berbeda dalam pemberian materi belajar

  • Kebutuhan Siswa

Memperhatikan apa yang benar-benar dibutuhkan anak. Sebaiknya tidak memberikan materi yang jauh dari jangkauan kebutuhan siswa

  • Pengajar

Orang tua, guru maupun masyarakat dapat menjadi pengajar bagi anak autis. Diperlukan kesabaran dan kemampuan untuk menyampaikan materi belajar pada anak autis

  • Alat Pendukung

Buku atau sumber bacaan lainnya merupakan salah satu alat pendukung di samping perlengkapan yang dipergunakan dalam latihan bina diri. Perbanyak referensi tentang anak autis dan penanganannya akan memudahkan dalam pendampingan anak


Contoh dan Langkah Kegiatan Bina Diri Pada Anak Autis

Salah satu contoh kegiatan bina diri untuk anak autis adalah gosok gigi yang merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting bagi kehidupan manusia untuk menjaga kesehatan. Gosok gigi dalam program bina diri termasuk kategori kebutuhan merawat diri.

Kemampuan merawat diri adalah kecakapan atau keterampilan untuk mengurus atau menolong diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak tergantung pada orang lain. 

Tujuan merawat diri bagi anak autis adalah :

  1. Anak dapat melakukan keperluan sehari-hari secara mandiri
  2. Menumbuhkan rasa percaya diri
  3. Mengurangi pemberian bantuan
  4. Memiliki kebiasaan disiplin
  5. Dapat menjaga kebersihan dan kesehatan badan
  6. Dapat beradaptasi dengan lingkungan pada kondisi apapun
  7. Dapat membedakan hal yang berbahaya

Perlu diingat bahwa melatih satu kegiatan pada anak autis tidak perlu tergesa-gesa untuk mendapat hasil yang sempurna. Pastikan anak nyaman selama proses pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik.

Usahakan untuk selalu memperhatikan langkah atau tahap pembelajaran yang membutuhkan proses untuk mencapai tujuan yang tepat. Contohnya gosok gigi, sebaiknya tidak terburu-buru untuk mengajarkan cara gosok gigi yang benar. Tidak kalah penting adalah memperkenalkan maksud dari gosok gigi dan apa saja yang diperlukan dalam gosok gigi.

Langkah pembelajaran gosok gigi untuk anak autis adalah sebagai berikut:

  1. Membimbing anak ke tempat untuk menggososk gigi
  2. Perkenalkan perlengkapan yang dipakai untuk gosok gigi yaitu sikat gigi, pasta gigi, gelas kumur, air, handuk kecil
  3. Perkenalkan pada anak sikat gigi miliknya
  4. Latih anak untuk menakar pasta gigi
  5. Latih anak untuk berkumur
  6. Latih anak gerakan menggosok gigi yang benar
  7. Latih anak untuk  membersihkan mulutnya menggunakan handuk
  8. Latih anak untuk merapikan kembali perlengkapan gosok gigi setelah dipakai

Memberikan latihan bina diri secara rutin dan konsisten akan membantu anak autis untuk mencapai kemandirian.

19 Sep 2021 - 05:36:41, Lentera Harapan